<font color="GREEN "><marquee>ilmu fisika dan kehidupan
</marquee></font>
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven), komputer, dan lain-lain.Radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan foton adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik. Misalnya adalah gamma dan sinar-X, dan juga termasuk radiasi tampak seperti sinar lampu, sinar matahari, gelombang microwave, radar dan handphone, (BATAN, 2008)
2. Jenis Radiasi
Secara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi pengion dan radiasi non-pengion, (BATAN, 2008).
a. Radiasi Pengion
Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi (terbentuknya ion positif dan ion negatif) apabila berinteraksi dengan materi. Yang termasuk dalam jenis radiasi pengion adalah partikel alpha, partikel beta, sinar gamma, sinar-X dan neutron. Setiap jenis radiasi memiliki karakteristik khusus. Yang termasuk radiasi pengion adalah partikel alfa (α), partikel beta (β), sinar gamma (γ), sinar-X, partikel neutron.
b. Radiasi Non Pengion
Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan menyebabkan efek ionisasi apabila berinteraksi dengan materi. Radiasi non-pengion tersebut berada di sekeliling kehidupan kita. Yang termasuk dalam jenis radiasi non-pengion antara lain adalah gelombang radio (yang membawa informasi dan hiburan melalui radio dan televisi); gelombang mikro (yang digunakan dalam microwave oven dan transmisi seluler handphone); sinar inframerah (yang memberikan energi dalam bentuk panas); cahaya tampak (yang bisa kita lihat); sinar ultraviolet (yang dipancarkan matahari).
3. Besaran dan Satuan Radiasi
Satuan radiasi ada beberapa macam. Satuan radiasi ini tergantung pada kriteria penggunaannya, yaitu (BATAN, 2008) :
a. Satuan untuk paparan radiasi
Paparan radiasi dinyatakan dengan satuan Rontgen, atau sering disingkat dengan R saja, adalah suatu satuan yang menunjukkan besarnya intensitas sinar-X atau sinar gamma yang dapat menghasilkan ionisasi di udara dalam jumlah tertentu. Satuan Rontgen penggunaannya terbatas untuk mengetahui besarnya paparan radiasi sinar-X atau sinar Gamma di udara. Satuan Rontgen belum bisa digunakan untuk mengetahui besarnya paparan yang diterima oleh suatu medium, khususnya oleh jaringan kulit manusia.
b. Satuan dosis absorbsi medium.
Radiasi pengion yang mengenai medium akan menyerahkan energinya kepada medium. Dalam hal ini medium menyerap radiasi. Untuk mengetahui banyaknya radiasi yang terserap oleh suatu medium digunakan satuan dosis radiasi terserap atau Radiation Absorbed Dose yang disingkat Rad. Jadi dosis absorbsi merupakan ukuran banyaknya energi yang diberikan oleh radiasi pengion kepada medium. Dalam satuan SI, satuan dosis radiasi serap disebut dengan Gray yang disingkat Gy. Dalam hal ini 1 Gy sama dengan energi yang diberikan kepada medium sebesar 1 Joule/kg. Dengan demikian maka :
1 Gy = 100 Rad
Sedangkan hubungan antara Rontgen dengan Gray adalah :
1 R = 0,00869 Gy
</marquee></font>
MUHAMAD ISMAIL
KE4LAS
XII IPA 1
Pengertian
dan BAHAYA RADIASI
A.
Pengertian radiasi
1.
Pengertian Radiasi
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven), komputer, dan lain-lain.Radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan foton adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik. Misalnya adalah gamma dan sinar-X, dan juga termasuk radiasi tampak seperti sinar lampu, sinar matahari, gelombang microwave, radar dan handphone, (BATAN, 2008)
2. Jenis Radiasi
Secara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi pengion dan radiasi non-pengion, (BATAN, 2008).
a. Radiasi Pengion
Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi (terbentuknya ion positif dan ion negatif) apabila berinteraksi dengan materi. Yang termasuk dalam jenis radiasi pengion adalah partikel alpha, partikel beta, sinar gamma, sinar-X dan neutron. Setiap jenis radiasi memiliki karakteristik khusus. Yang termasuk radiasi pengion adalah partikel alfa (α), partikel beta (β), sinar gamma (γ), sinar-X, partikel neutron.
b. Radiasi Non Pengion
Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan menyebabkan efek ionisasi apabila berinteraksi dengan materi. Radiasi non-pengion tersebut berada di sekeliling kehidupan kita. Yang termasuk dalam jenis radiasi non-pengion antara lain adalah gelombang radio (yang membawa informasi dan hiburan melalui radio dan televisi); gelombang mikro (yang digunakan dalam microwave oven dan transmisi seluler handphone); sinar inframerah (yang memberikan energi dalam bentuk panas); cahaya tampak (yang bisa kita lihat); sinar ultraviolet (yang dipancarkan matahari).
3. Besaran dan Satuan Radiasi
Satuan radiasi ada beberapa macam. Satuan radiasi ini tergantung pada kriteria penggunaannya, yaitu (BATAN, 2008) :
a. Satuan untuk paparan radiasi
Paparan radiasi dinyatakan dengan satuan Rontgen, atau sering disingkat dengan R saja, adalah suatu satuan yang menunjukkan besarnya intensitas sinar-X atau sinar gamma yang dapat menghasilkan ionisasi di udara dalam jumlah tertentu. Satuan Rontgen penggunaannya terbatas untuk mengetahui besarnya paparan radiasi sinar-X atau sinar Gamma di udara. Satuan Rontgen belum bisa digunakan untuk mengetahui besarnya paparan yang diterima oleh suatu medium, khususnya oleh jaringan kulit manusia.
b. Satuan dosis absorbsi medium.
Radiasi pengion yang mengenai medium akan menyerahkan energinya kepada medium. Dalam hal ini medium menyerap radiasi. Untuk mengetahui banyaknya radiasi yang terserap oleh suatu medium digunakan satuan dosis radiasi terserap atau Radiation Absorbed Dose yang disingkat Rad. Jadi dosis absorbsi merupakan ukuran banyaknya energi yang diberikan oleh radiasi pengion kepada medium. Dalam satuan SI, satuan dosis radiasi serap disebut dengan Gray yang disingkat Gy. Dalam hal ini 1 Gy sama dengan energi yang diberikan kepada medium sebesar 1 Joule/kg. Dengan demikian maka :
1 Gy = 100 Rad
Sedangkan hubungan antara Rontgen dengan Gray adalah :
1 R = 0,00869 Gy
c.
Satuan dosis ekuivalen
Satuan untuk dosis ekuivalen lebih banyak digunakan berkaitan dengan pengaruh radiasi terhadap tubuh manusia atau sistem biologis lainnya. Dosis ekuivalen ini semula berasal dari pengertian Rontgen equivalen of man atau disingkat dengan Rem yang kemudian menjadi nama satuan untuk dosis ekuivalen. Hubungan antara dosis ekuivalen dengan dosis absobrsi dan quality faktor adalah sebagai berikut :
Dosis ekuivalen (Rem) = Dosis serap (Rad) X Q
Sedangkan dalam satuan SI, dosis ekuivalen mempunyai satuan Sievert yang disingkat dengan Sv. Hubungan antara Sievert dengan Gray dan Quality adalah sebagai berikut :
Dosis ekuivalen (Sv) = Dosis serap (Gy) X Q
Berdasarkan perhitungan
1 Gy = 100 Rad, maka 1 Sv = 100 Rem.
4. Dosis Maximum Radiasi
Satuan untuk dosis ekuivalen lebih banyak digunakan berkaitan dengan pengaruh radiasi terhadap tubuh manusia atau sistem biologis lainnya. Dosis ekuivalen ini semula berasal dari pengertian Rontgen equivalen of man atau disingkat dengan Rem yang kemudian menjadi nama satuan untuk dosis ekuivalen. Hubungan antara dosis ekuivalen dengan dosis absobrsi dan quality faktor adalah sebagai berikut :
Dosis ekuivalen (Rem) = Dosis serap (Rad) X Q
Sedangkan dalam satuan SI, dosis ekuivalen mempunyai satuan Sievert yang disingkat dengan Sv. Hubungan antara Sievert dengan Gray dan Quality adalah sebagai berikut :
Dosis ekuivalen (Sv) = Dosis serap (Gy) X Q
Berdasarkan perhitungan
1 Gy = 100 Rad, maka 1 Sv = 100 Rem.
4. Dosis Maximum Radiasi
United
States Nuclear Regulatory Commision (NRC) adalah salah satu sumber informasi
resmi yang dijadikan standar di beberapa Negara untuk penetapan garis pedoman
pada proteksi radiasi. NRC telah menyatakan bahwa dosis individu terpapar
radiasi maksimal adalah 0.05 Sv atau 5 rem/tahun. Walaupun NRC adalah badan
resmi yang berkenaan dengan batas pencahayaan ionisasi radiasi, namun ada
kelompok lain yang juga merekomendasikan hal serupa. Salah satu kelompok
tersebut adalah National Council on Radiation Protection (NCRP), yang merupakan
kelompok ilmuwan pemerintah yang rutin mengadakan pertemuan untuk membahas
riset radiasi terbaru dan mengupdate rekomendasi mengenai keamanan radiasi.
Menurut NCRP, tujuan dari proteksi radiasi adalah :
Menurut NCRP, tujuan dari proteksi radiasi adalah :
a.
Untuk mencegah radiasi klinis yang penting, dengan mengikuti batas dosis
minimum
b. Membatasi resiko terhadap kanker dan efek kelainan turunan pada masyarakat.
b. Membatasi resiko terhadap kanker dan efek kelainan turunan pada masyarakat.
Dosis
maksimum yang diijinkan adalah jumlah maksimum penyerapan radiasi yang sampai
pada seluruh tubuh individu, atau sebagai dosis spesifik pada organ tertentu
yang masih dipertimbangkan aman. Aman dalam hal ini berarti tidak adanya bukti
bahwa individu mendapatkan dosis maksimal yang telah ditetapkan, dimana cepat
atau lambat efek radiasi tersebut dapat membahayakan tubuh secara keseluruhan
atau bagian tertentu. Rekomendasi untuk batas atas paparan telah dibentuk pula
oleh NCRP sebagai panduan didalam pekerjaan yang berkaitan dengan radiasi.
Rekomendasi NRCP meliputi:
a.
Individu/operator tidak diizinkan bekerja dengan radiasi sebelum umur 18 tahun.
b. Dosis yang efektif pada tiap orang pertahun mestinya tidak melebihi 50 mSv ( 5 rem).
c. Untuk khalayak ramai, ekspose radiasi (tidak termasuk dari penggunaan medis) mestinya tidak melebihi 1 mSv ( 0,1 rem) per tahun.
d. Untuk pekerja yang hamil, batasan ekspose janin atau embrio mestinya tidak melebihi 0,5 mSv (0,05 rem). Dengan demikian untuk pekerja wanita yang sedang hamil tidak lagi direkomendasikan bekerja sampai kehamilannya selesai.
5. Efek Radiasi Pengion Terhadap Tubuh Manusia
b. Dosis yang efektif pada tiap orang pertahun mestinya tidak melebihi 50 mSv ( 5 rem).
c. Untuk khalayak ramai, ekspose radiasi (tidak termasuk dari penggunaan medis) mestinya tidak melebihi 1 mSv ( 0,1 rem) per tahun.
d. Untuk pekerja yang hamil, batasan ekspose janin atau embrio mestinya tidak melebihi 0,5 mSv (0,05 rem). Dengan demikian untuk pekerja wanita yang sedang hamil tidak lagi direkomendasikan bekerja sampai kehamilannya selesai.
5. Efek Radiasi Pengion Terhadap Tubuh Manusia
Radiasi
pengion adalah radiasi radiasi yang mampu menimbulkan ionisasi pada suatu bahan
yang dilalui. Ionisasi tersebut diakibatkan adanya penyerapan tenaga radiasi
pengion oleh bahan yang terkena radiasi. Dengan demikian banyaknya jumlah
ionisasi tergantung dari jumlah tenaga radiasi yang diserap oleh bahan (BATAN,
2008).
Sel
dalam tubuh manusia terdiri dari sel genetic dan sel somatic. Sel genetic
adalah sel telur pada perempuan dan sel sperma pada laki-laki, sedangkan sel
somatic adalah sel-sel lainnya yang ada dalam tubuh. Berdasarkan jenis sel,
maka efek radiasi dapat dibedakan atas efek genetik dan efek somatik. Efek
genetik atau efek pewarisan adalah efek yang dirasakan oleh keturunan dari
individu yang terkena paparan radiasi. Sebaliknya efek somatik adalah efek
radiasi yang dirasakan oleh individu yang terpapar radiasi (BATAN, 2008).
Bila
ditinjau dari dosis radiasi (untuk kepentingan proteksi radiasi), efek radiasi
dibedakan atas efek deterministik dan efek stokastik. Efek deterministik adalah
efek yang disebabkan karena kematian sel akibat paparan radiasi, sedangkan efek
stokastik adalah efek yang terjadi sebagai akibat paparan radiasi dengan dosis
yang menyebabkan terjadinya perubahan pada sel (BATAN, 2008).Efek Radiasi Pada
Organ reproduksi
Menurut
Sumarsono (2008) efek deterministik pada organ reproduksi atau gonad adalah
sterilitas atau kemandulan. Pajanan radiasi pada testis akan mengganggu proses
pembentukan sel sperma yang akhirnya akan mempengaruhi jumlah sel sperma yang
akan dihasilkan. Dosis radiasi 0,15 Gy merupakan dosis ambang terjadinya
sterilitas yang bersifat sementara karena sudah mengakibatkan terjadinya
penurunan jumlah sel sperma selama beberapa minggu. Pengaruh radiasi pada sel
telur sangat bergantung pada usia. Semakin tua usia, semakin sensitif terhadap
radiasi karena semakin sedikit sel telur yang masih tersisa dalam ovarium.
Selain sterilitas, radiasi dapat menyebabkan menopuse dini sebagai akibat dari
gangguan hormonal sistem reproduksi. Dosis ambang sterilitas menurut ICRP 60
adalah 2,5 – 6 Gy. Pada usia yang lebih muda (20-an), sterilitas permanen
terjadi pada dosis yang lebih tinggi yaitu mencapai 12 – 15 Gy. Sedangkan
menurut Iffah (2009) kerusakan pada organ reproduksi (kemandulan) terjadi pada
paparan 150 - 300 rad untuk laki-laki dan < (150-300) rad untuk wanita.
Sehingga didapati bahwa wanita lebih sensitif terhadap paparan radiasi
khususnya pada organ reproduksi dibandingkan pria.
B.
Bahaya
listrik
Oscillating
listrik dan medan magnet radiasi elektromagnetik akan menginduksikan arus
listrik pada konduktor yang melewatinya. Radiasi yang kuat dapat menyebabkan
arus yang mampu memberikan sengatan listrik kepada orang atau binatang. Ini
juga dapat berlebihan dan menghancurkan peralatan listrik.
Induksi
arus oleh tray medan magnet juga cara di mana Badai matahari mengganggu
pengoperasian dari sistem listrik dan elektronik, yang menyebabkan kerusakan
dan bahkan ledakan kekuatan distribusi transformers, pemadaman (seperti dalam
1989), dan gangguan sinyal elektromagnetik ('' misalnya '' radio, TV, dan
sinyal telepon).
C.
Api bahaya
Radiasi
elektromagnetik daya sangat tinggi dapat menyebabkan arus listrik yang cukup
kuat untuk membuat percikan api (busur listrik) ketika tegangan induksi melebihi
tegangan dadal dari media sekitarnya ('' misalnya '' air). Sparks ini dapat
kemudian menyalakan bahan-bahan yang mudah terbakar atau gas, mungkin
menyebabkan ledakan.
Ini
dapat menjadi bahaya tertentu di sekitar kota bahan peledak atau kembang api,
karena listrik yang berlebihan mungkin ignite mereka. Risiko ini sering disebut
sebagai pahlawan (bahaya dari radiasi elektromagnetik ke Ordnance).
MIL-STD-464A mandat penilaian pahlawan dalam sistem, tetapi Angkatan Laut
dokumen OD 30393 memberikan prinsip-prinsip desain dan praktek untuk mengontrol
elektromagnetik bahaya ordnance.
Di
sisi lain, risiko yang terkait dengan mendorong dikenal sebagai HERF (bahaya
dari radiasi elektromagnetik untuk bahan bakar). NAVSEA OP 3565 Vol. 1 dapat
digunakan untuk mengevaluasi HERF, yang menyatakan kepadatan daya maksimum 0,09
W/m² untuk frekuensi di bawah 225 MHz (4.2 meter yaitu untuk emitor W 40).
D.
Bahaya
hayati
Yang
terbaik dipahami biologis efek medan elektromagnetik akan menyebabkan pemanasan
dielektrik. Sebagai contoh, menyentuh atau berdiri di sekitar antena sementara
pemancar yang berkekuatan tinggi dalam operasi dapat menyebabkan luka bakar
yang parah. Ini adalah persis jenis burns yang akan menyebabkan di dalam
microwave oven.
Efek
pemanasan ini bervariasi dengan kekuatan dan frekuensi energi elektromagnetik.
Ukuran efek pemanasan adalah tingkat penyerapan tertentu atau SAR, yang
memiliki unit watt per kilogram (W/kg). IEEE dan banyak pemerintah nasional
telah menetapkan keselamatan batas paparan terhadap frekuensi berbagai energi
elektromagnetik yang didasarkan pada SAR, terutama didasarkan pada pedoman
ICNIRP, yang menjaga terhadap kerusakan termal.
Ada
publikasi yang mendukung keberadaan kompleks efek biologis lemah ''
non-thermal'' medan elektromagnetik (lihat Bioelectromagnetics), termasuk medan
magnet lemah ELF. dan termodulasi RF dan microwave bidang Fundamental mekanisme
interaksi antara bahan biologis dan elektromagnet tingkat non-thermal tidak
sepenuhnya dimengerti.
E.
DNA
fragmentasi
2009
Studi di Universitas Basel, Swiss menemukan bahwa paparan intermiten (tetapi
tidak terus-menerus) sel-sel manusia medan elektromagnetik 50 Hz pada kepadatan
fluks 1 mT (atau 10 G) disebabkan kenaikan sedikit tetapi signifikan
fragmentasi DNA dalam assay komet. Namun tingkat eksposur yang sudah di atas
saat ini mapan keselamatan eksposur batas.
pemancaran dan kerambatan gelombang yg membawa tenaga
melalui ruang atau zantara, msl pemancaran dan perambatan gelombang
elektromagnetik, gelombang bunyi, gelombang lenting, penyinaran; 2 Fis
tenaga yg dipancarkan gelombang melalui ruang dan zantara; tenaga sinaran; 3
Dok pengobatan dng zat radioaktif;
-- alfa pancaran
partikel alfa dr suatu inti atom atau dr unsur radioaktif alam;
-- atmosfer Met bagian radiasi yg asalnya dr atmosfer saja;
-- gelombang panjang Met radiasi dng panjang gelombang lebih panjang dr empat mikron;
-- global Met 1 radiasi surya langsung ke bawah; 2 radiasi surya yg datang dr piringan matahari dng sudut utuh yg tidak terhambur dan tidak terpantul oleh atmosfer atau benda-benda lain di dl atmosfer;
-- matahari radiasi yg asalnya dr matahari;
-- surya radiasi matahari;
-- surya pantul Met radiasi matahari dng arah ke atas krn dipantulkan serta disebarkan oleh permukaan bumi dl atmosfer;
-- termal radiasi (pancaran sinar panas) yg dapat menimbulkan luka bakar;
-- termonuklir radiasi (pancaran sinar panas) dr ledakan nuklir;
-- total Met jumlah keseluruhan radiasi matahari, radiasi atmosfer, dan radiasi bumi;
-- ultraviolet radiasi yg lebih berenergi dp sinar violet dan mampu memecahkan ikatan kimia
-- atmosfer Met bagian radiasi yg asalnya dr atmosfer saja;
-- gelombang panjang Met radiasi dng panjang gelombang lebih panjang dr empat mikron;
-- global Met 1 radiasi surya langsung ke bawah; 2 radiasi surya yg datang dr piringan matahari dng sudut utuh yg tidak terhambur dan tidak terpantul oleh atmosfer atau benda-benda lain di dl atmosfer;
-- matahari radiasi yg asalnya dr matahari;
-- surya radiasi matahari;
-- surya pantul Met radiasi matahari dng arah ke atas krn dipantulkan serta disebarkan oleh permukaan bumi dl atmosfer;
-- termal radiasi (pancaran sinar panas) yg dapat menimbulkan luka bakar;
-- termonuklir radiasi (pancaran sinar panas) dr ledakan nuklir;
-- total Met jumlah keseluruhan radiasi matahari, radiasi atmosfer, dan radiasi bumi;
-- ultraviolet radiasi yg lebih berenergi dp sinar violet dan mampu memecahkan ikatan kimia
Sumber
3. http://www.kbbi.web.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar