BEBERAPA TEORI ATOM MENURUT PARA ILMUAN
Teori Rutherford selanjutnya diperbaiki oleh Niels Bohr,
Pendekatan yang dilakukan Bohr adalah sifat dualisme yang dapat bersifat
sebagai partikel dan dapat bersifat sebagai gelombang.
Teori Atom Rutherford
Atom
yang bermuatan positif menjadi fokus Rutherford untuk dikaji. Eksperimen yang
dilakukan Rutherford adalah menembakan partikel alpha pada sebuah lempeng tipis
dari emas, dengan partikel alpha. Hasil pengamatan Rutherford adalah partikel
alpha yang ditembakan ada yang diteruskan, dan ada yang dibelokkan. Dari
eksperimen ini diketahui bahwa masih ada ruang kosong didalam atom, dan ada
partikel yang bermuatan positif dan negatif.
Dari
hasil ini, selanjutnya Rutherford mengajukan model atom dan dinyatakan bahwa;
atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh
elektron-elektron yang bermuatan negatif. Elektron bergerak mengelilingi inti
dengan lintasan yang berbentuk lingkaran atau elips, lihat Gambar 3.9.
Teori
Rutherford banyak mendapat sanggahan, jika elektron bergerak mengelilingi inti,
maka elektron akan melepaskan atau memancarkan energi sehingga energi yang
dimiliki elektron lama-kelamaan akan berkurang dan menyebabkab lintasannya
makin lama semakin kecil dan suatu saat elektron akan jatuh ke dalam inti.
Teori Rutherford tidak dapat menjelaskan fenomena ini.
TEORI ATOM THOMSON
Kelemahan
dari teori yang diajukan Dalton diperbaiki oleh JJ. Thomson. Dia memfokuskan
pada muatan listrik yang ada dalam sebuah atom. Dengan eksperimen menggunakan
sinar kotoda, membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam
atom dan partikel tersebut adalah elektron. Thomson juga memastikan bahwa atom
bersifat netral, sehingga diadalam atom juga terdapat partikel yang bermuatan
positif.
Selanjutnya
Thomson mengajukan model atom, yang dinyatakan bahwa atom merupakan bola yang
bermuatan positif, dan elektron tersebar dipermukaannya, seperti roti ditaburi
kismis atau seperti kue onde-onde dimana permukaannya tersebar wijen, lihat
Gambar 3.8.
Gambar
3.8. Model atom Thomson, bola pejal bermuatan positif dan elelektron tersebar
di permukaannya
Thomson
juga menambahkan bahwa atom bersifat netral sehingga jumlah proton dalam bola
sama dengan jumlah elektron yang ada di permukaannya.
TEORI ATOM BHOR
Hal ini dibuktikan oleh Bohr dengan melihat spektrum dari atom
hidrogen yang dipanaskan. Spektrum yang dihasilkan sangat spesifik hanya cahaya
dari frekuensi tertentu. Spektrum yang dihasilkan merupakan gambaran bahwa
elektron mengelilingi inti, beberapa spektrum yang dihasilkan mengindikasikan
bahwa elektron mengelilingi inti dalam berbagai tingkat energi.
Hasil ini telah mengantarkan Bohr untuk mengembangkan model atom
(Gambar 3.10) yang dinyatakan bahwa :
1. Atom
tersusun atas inti bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang
bermuatan negatif.
2. Elektron
mengelilingi inti atom pada orbit tertentu dan stasioner (tetap), dengan
tingkat energi tertentu.
3. Eelektron
pada orbit tertentu dapat berpindah lebih tinggi dengan menyerap energi.
Sebaliknya, elektron dapat berpindah dari orbit yang lebih tinggi ke yang
rendah dengan melepaskan energi.
4. Pada
keadaan normal (tanpa pengaruh luar), elektron menempati tingkat energi
terendah (disebut tingkat dasar = ground state).
Teori atom yang diajukan oleh Bohr, hanya dapat menjelaskan
hubungan antara energi dengan elektron untuk atom hidrogen, namun belum
memuaskan untuk atom yang lebih besar.
TEORI ATOM DALTON
Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan
massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavoisier
menyatakan bahwa “Massa
total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil
reaksi”. Sedangkan Prouts
menyatakan bahwa “Perbandingan
massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap“. Dari kedua
hukum tersebut dalton berpendapat bahwa:
1. Atom merupakan
bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
2. Atom digambarkan
sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang
identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
3. Atom-atom bergabung
membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya
air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan
kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Selanjutnya Dalton
menggambarkan atom sebagai bola pejal seperti kelereng
Kelemahan Teori atom Dalton
Dalam teori atom dalton tidak dijelaskan dari mana sumber muatan
yang ada pada listrik padahal menurut Dalton atom merupakan partikel netral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar