SEJARAH BERDIRINYA MASJID ISTIQLAL
tugas ini di buat untuk mengikuti syarat ujian nasional dan ujian sekolah tahun 2012-1013
Disusun oleh :
Nama : MUHAMAD ISMAIL
Kelas : XII IPA 1
NIS : 4006
YAYASAN
AN-NURIYYAH
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) AN-NURIYYAH
Jl. Bandung No.55 Telp (0289)432168
Kab. Brebes Jawa Tengah. Kode pos 52273
PENGESAHAN
Kaya
tulis ini telah diuji serta di setujui dan disahkan oleh guru pembimbing dan
kepala sekolah untuk memenuhi starat guna mengikuti semester genap dana syarat
mengikuti ujian sekolah serta Ujian Nasional (US/UN) tahun pelajaran 2012-2013
pada :
Hari : MUHAMAD ISMAIL
Tanggal : 11 MARET 1995
Tempat : BUMIAYU
Nilai : 1OO
Judul : SEJARAH MASID ISTIQLAL
Bumiayu
Mengetahui
Kepala
SMA AN-NURIYYAH Pembimbing
Drs.FAQIHUDIN
AMAITH TITIN
SUPRIYATI S.Pd.kim
MOTTO
·
Tiada Kata Terindah Kecuali LAA ILA HA
ILALLOH
·
Waktu Adalah Amanat
·
Sahabat Terbaik Untuk Sukses Adalah Ilmu
·
Akhlak,Akal Dan Kejujuran Adalah Peluru
Orang Sukses
·
Hidup Itu Akan Indah Jika Kita Bersyukur
·
Jujur Itu Harga Mati Untuk
Seorang Kesatria
PERSEMBAHAN
karya
tuklis ini dipersembahkan kepada :
1.
Ayah dan ibu
tercunta
2.
Kakak-kakak ku
tercinta
3.
Yang terhormat
Bapak kepala sekolah SMA AN-NURIYYAH
4.
Dewan guru/pembimbing
beserta staf karyawan
5.
Rekan-rekan yang
telah membantu baik berupa moril maupun spiritual
6.
Para pembaca
yang budiman
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat ALLAH SWT atas petunjuk dan bimbingannya kami dapat
menyelesaikan tugas karya tulis ini dengan lancar tanpa ada halangan apapun .
Adapun karya tulis ini merupakan tugas dari sekolah
guna menghadapi salah satu syarat Ujian Sekolah dan Ujian Nasional
Kemudian penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu penulis dalam menyusun karya tulis ini
khususnya :
1.
Ayah dan ibu
yang telah member dukungan baik moril maupun materil
2.
Bapak kepala
sekolah dan dewan guru yang telah member motivasi belajar
3.
Ibu Titin
Supriyati Spd.Kim selaku pembimbing yang telah memberi saran sehingga karya
tulis ini tersusun dengan baik
4.
Semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunana dalam karya tulis ini
Sehingga
kami menyadari keterbatasan kami dalam menyusun masih jauh dari kesempurnaan
,kami sangat berlapang dada apabila Bapak/Ibu Guru serta pembaca untuk memberikan kritik
dan sarannya untuk menambah pengetahuan dan wawasan
Semoga karya tulis ini bagi
kita semua, akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Bumiayu
Penulis
MUHAMAD
ISMAIL
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... i
HALAMAN MOTTO.................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang masalah............................................................ 1
B. Tujuan
penulis.......................................................................... 1
C. Alasan pemilihan judul............................................................. 1
D.
Pembatasan masalah...................................................................... 1
E.
Metode penulisan...................................................................... 2
F.
Sistematika Penulisan............................................................... 2
................. BAB
II PEMBAHASAN………………………………………… 3
A. Sejarah masjid istiqlal............................................................... 3
B. Penentuan
lokasimasjid............................................................. 3
C. Sayembara desain masjid istiqlal.............................................. 4
D. Awal pembangunan masjid istiqlal........................................... 4
E. Proses panjang pendirian masjid istiqlal................................... 5
BAB III... PENUTUP……………………………………………… 7
A. Kesimpulan............................................................................... 7
B. Saran saran ............................................................................... 7
C. DAFTARPUSTAKA............................................................. 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang masalah
Dalam
penyusunan karya tulis kegiatan wisata ini penulis mengambil judul sejarah
berdirinya masjid istiqlal Jakarta sebagai salah satu kota diwilayah Indonesia
ini terkenal mempunyai keindahan dan kemegahan suatu bangunan terutama masjid
istiqlal,masjid yang mempunyai keindahan dan kemegahan. Masjid istiqlal
merupakan masjid terbesar diasia tenggara.yang dapat menampung ribuan jamaah
sehingga membuat masjid ini mempunyai daya tarik tersendiri .
Bangunan utama masjid istiqlal
ini yang berdiri di atas tanah seluas tiga hektar itu merupakan salah satu bangunan
bersejarah yang di bangun pada masa pemerintahan soekarno.
B.
Tujuan
penulis
Dalam
pembuatan karya tulis ini penulis mempunyai tujuan pembuatan yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas dan
persyaratan untuk mengikuti UAS/UN
2. Memperkenalkan sejarah masjid
istiqlal
3. Untuk dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan
C.
Alas
an pemilihan judul
Alasan
pemilihan judul “Sejarah dibalik kemegahan masjid istiqlal”
Adalah berdasarkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Kunjungan penulis kemasjid
istiqlal dalam study tour
2. Pentingnya keberadaan masjid
istiqlal karena memiliki sejarah
3. Nilai dan manfaat yang baik dari
masjid istiqlal
D.
Pembatasan
masalah
Dalam
penulisan karya ini ,biasanya terjadi kesalahan dalam menguaraikan suatu
maslah-masalah untuk itulah penulis berusaha semaksimal mungkin untuk
menghindari kesalahan dalam menguraikan
serta memberikan gambaran-gambaran yang cukup jelas dan ringkas , oleh
karena itu penulis membatasi suatu masalah yang akan di bahas adalah sejarah
berdirinya masjid isqlal di Jakarta.
E.
Metode
penulisan
Metode
yang digunakan penulis dalam pembuatan karya ini bersumber dari media
massa”sejarah masjid istiqlal” selain itu penulis juga melakukan
observasi/pengamatan dengan cara melihat langsung segala hal yang ada di masjid
istiqlal.
F.
Sistematika
karyatulis
BAB I Pndahuluan;
Menjelaskan tentang
latar belakang, tujuan penulisan, pembatasan masalah, metode penulisan
BAB II pembahasan
BAB III PENUTUP : memuat
kesimpulan dan saran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
MASJID ISTIQLAL JAKARTA
Pesona kemegahan masjid pada
malam hari
A. SEJARAH MASJID ISTIQLAL
Pada tahun 1953 beberapa ulama mencetuskan ide untuk
mendirikan masjid megah yang akan menjadi kebanggaan warga Jakarta sebagai
ibukota dan juga rakyat Indonesia secara keseluruhan. Mereka adalah KH. Wahid
Hasyim, Menteri Agama RI pertama, yang melontarkan ide pembangunan masjid itu
bersama-sama dengan H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Ir. Sofwan beserta
sekitar 200-an orang tokoh Islam pimpinan KH. Taufiqorrahman. Ide itu kemudian
diwujudkan dengan membentuk Yayasan Masjid Istiqlal.
Pada tanggal 7 Desember 1954 didirikan yayasan Masjid
Istiqlal yang diketuai oleh H. Tjokroaminoto untuk mewujudkan ide pembangunan
masjid nasional tersebut. Gedung Deca Park di Lapangan Merdeka (kini
Jalan Medan Merdeka Utara di Taman Museum Nasional), menjadi saksi bisu atas
dibentuknya Yayasan Masjid Istiqlal. Nama Istiqlal diambil dari bahasa Arab
yang berarti Merdeka sebagai simbol dari rasa syukur bangsa Indonesia atas
kemerdekaan yang diberikan oleh Allah SAW. Presiden pertama RI Soekarno
menyambut baik ide tersebut dan mendukung berdirinya yayasan masjid Istiqlal
dan kemudian membentuk Panitia Pembangunan Masjid Istiqlal (PPMI).
B.
Penentuan Lokasi Masjid Istiqlal
Penentuan lokasi masjid sempat menimbulkan perdebatan antara
Bung Karno dan Bung Hatta yang pada saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden
RI. Bung Karno mengusulkan lokasi di atas bekas benteng Belanda Frederick
Hendrik dengan Taman Wilhelmina yang dibangun oleh Gubernur Jenderal
Van Den Bosch pada tahun 1834 yang terletak di antara Jalan Perwira, Jalan
Lapangan Banteng, Jalan Katedral dan Jalan Veteran. Sementara Bung Hatta
mengusulkan lokasi pembangunan masjid terletak di tengah-tengah umatnya yaitu
di Jalan Thamrin yang pada saat itu disekitarnya banyak dikelilingi kampung,
selain itu ia juga menganggap pembongkaran benteng Belanda tersebut akan
memakan dana yang tidak sedikit. Namun akhirnya Presiden Soekarno memutuskan
untuk membangun di lahan bekas benteng Belanda, karena di seberangnya telah
berdiri gereja Kathedral dengan tujuan untuk memperlihatkan kerukunan dan
keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia.
C.
Sayembara Desain Masjid Istiqlal
Setahun sebelumnya, Ir. Soekarno menyanggupi untuk membantu
pembangunan masjid, bahkan memimpin sendiri penjurian sayembara desain maket
masjid. Setelah melalui beberapa kali sidang, di Istana Negara dan Istana
Bogor, dewan juri yang terdiri dari Prof.Ir. Rooseno, Ir.H. Djuanda, Prof.Ir.
Suwardi, Hamka, H. Abubakar Aceh, dan Oemar Husein Amin.
Pada tahun 1955 Panitia Pembangunan Masjid Istiqlal
mengadakan sayembara rancangan gambar atau arsitektur masjid Istiqlal yang
jurinya diketuai oleh Presiden Soekarno dengan hadiah berupa uang sebesar Rp.
75.000; serta emas murni seberat 75 gram. Sebanyak 27 peserta mengikuti
sayembara, namun dari seluruh peserta hanya 5 peserta yang memenuhi syarat:
1.
F. Silaban dengan rancangannya
“Ketuhanan”
2.
R. Oetoyo dengan rancangannya
“Istighfar”
3.
Hans Groenewegen dengan rancangannya
“Salam”
4.
Mahasiswa ITB (5
orang) rancangannya “Ilham 5”
5.
Mahasiswa ITB (3
orang) rancangannya “Chatulistiwa”
Setelah proses penjurian yang panjang dengan mempelajari
rancangan arsitektur beserta makna yang terkandung didalamnya berdasarkan
gagasan para peserta maka akhirnya pada 5 Juli 1955 atas perintah Presiden
Soekarno memutuskan desain rancangan dengan judul “Ketuhanan” karya Frederich
Silaban dipilih sebagai pemenang sebagai model dari Masjid Istiqlal. Sang
Arsitek Masjid Beragama Kristen Frederich Silaban adalah seorang arsitek
beragama Kristen kelahiran Bonandolok Sumatera, 16 Desember 1912, anak dari
pasangan suami istri Jonas Silaban Nariaboru. Ia adalah salah satu lulusan
terbaik dari Academie van Bouwkunst Amsterdam tahun 1950. selain membuat
desain masjid Istiqlal ia juga merancang kompleks Gelanggang Olahraga Senayan.
Untuk menyempurnakan rancangan masjid Istiqlal F. Silaban
mempelajari tata cara dan aturan orang muslim melaksanakan shalat dan berdoa
selama kurang lebih 3 bulan dan selain itu ia juga mempelajari banyak pustaka
mengenai masjid-masjid di dunia.
D.
Awal Pembangunan Masjid Istiqlal
Pada sekitar tahun 1950 hingga akhir tahun 1960-an Taman
Wilhelmina di depan Lapangan Banteng dikenal sepi, gelap, kotor dan tak
terurus. Tembok-tembok bekas bangunan benteng Frederik Hendrik di taman
dipenuhi lumut dan rumput ilalang dimana-mana. Kemudian tahun 1960, di tempat
yang sama, ribuan orang yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat biasa,
pegawai negeri, swasta, alim ulama dan ABRI bekerja bakti membersihkan taman
tak terurus di bekas benteng penjajah itu.
Setahun kemudian, tepatnya 24 Agustus 1961, masih dalam
bulan yang sama perayaan kemerdekaan RI, menjadi tanggal yang paling bersejarah
bagi umat muslimin di Jakarta khususnya, dan Indonesia umumnya. Untuk pertama
kalinya, di bekas taman itu, kota Jakarta memiliki sebuah masjid besar. Sebuah
masjid yang dimaksudkan sebagai simbol kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Padanan katanya dalam bahasa Arab berarti merdeka dan disepakati diberi nama
Istiqlal sehingga jadilah, Masjid Istiqlal namanya.
Tanggal yang bertepatan dengan peringatan Maulud Nabi
Muhammad SAW itu, dipilih sebagai momen pemancangan tiang pertama oleh Presiden
pertama RI, Ir. Soekarno yang ketika itu langsung bertindak sebagai Kepala
Bidang Teknik.
E.
Proses Panjang Pembangunan Masjid
Istiqlal
1963,suasana saat pembangunan masjid
istiqlal(dokumen wikipedia)
Seiring
dengan iklim politik dalam negeri yang cukup memanas, proyek ambisius itu
tersendat-sendat pembangunannya, karena berbarengan dengan pembangunan monumen
lain seperti Gelora Senayan, Monumen Nasional, dan berbagai proyek mercu suar
lainnya. Hingga pertengahan tahun ’60-an proyek Masjid Istiqlal terganggu
penyelesaiannya. Puncaknya ketika meletus peristiwa G 30 S/PKI tahun ’65-’66,
pembangunan Masjid Istiqlal bahkan terhenti sama sekali.
Barulah
ketika Himpunan Seniman Budayawan Islam memperingati miladnya yang ke-20,
sejumlah tokoh, ulama dan pejabat negara tergugah untuk melanjutkan pembangunan
Masjid Istiqlal. Dipelopori oleh Menteri Agama KH. M. Dahlan upaya penggalangan
dana mewujudkan fisik masjid digencarkan kembali. Presiden Soekarno, yang
pamornya di mata masyarakat mulai luntur, kedudukannya dalam kepengurusan
diganti oleh KH. Idham Chalied yang bertindak sebagai koordinator panitia
nasional Masjid Istiqlal yang baru. Lewat kepengurusan yang baru, masjid dengan
arsitektur bergaya modern itu selesai juga pembangunannya.
Semula
pembangunan masjid direncanakn akan memakan waktu selama 45 tahun namun dalam
pelaksanaannya ternyata jauh lebih cepat. Bangunan utama dapat selesai dalam
waktu 6 tahun tepatnya pada tanggal 31 Agustus 1967 sudah dapat digunakan yang
ditandai dengan berkumandangnya adzan Maghrib yang pertama.
Secara
keseluruhan pembangunan masjid Istiqlal diselesaikan dalam kurun waktu 17
tahun. Peresmiannya dilakukan oleh presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari
1978. Kurun waktu pembangunannya telah melewati dua periode masa kepemimpinan
yaitu Orde Lama dan Orde Baru. Pendanaan pembangunan masjid ini pada masa Orde
Lama direalisasikan melalui proyek Mandataris sementara pada masa Orde Baru
menjadi bagian dari Proyek RePelita (Rencana Pembagunan Lima Tahun). Kini
masjid Istiqlal berdiri megah di Ibukota Jakarta dan menjadi kebanggaan seluruh
masyarakat Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
1.
proyek pembangunan masjid istiqlal merupakan
mega proyek yang menelan biaya, waktu,tenaga dan fikiran yang banyak namun
di sisi lain hal tersebut merupakan suatu hal yang ternilai sangat positif
bagi bangsa ini.dan kebanggaan yang sangat luar biasa dengan proses yang sangat
panjang masjid tersebut dapat berdiri di tengah-tengah masyarakat yang pada
waktu itu mengaLAmi iklim politik dalam negeri yang memanas.dan pada waktu
pembangunan juga berbarengan dengan pembangunan monas tetapi bangunan tersebut
tetap dapat berdiri dengan kokoh dan sangat megah
2.
masjid istiqlal merupakan salah satu tempat
yang kami kunjungi pada saat pelaksanaan study tour.dan masjid istiqlal
merupakan tempat pertama yang kami kunjungi.
B.SARAN
Agar
masjid istiqlal yang bangsa Indonesia miliki selalu terjaga dan terawat maka
penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Kita tidak boleh melupakan sejarah
bangsa Indonesia ini.
2. Sebaiknya kita harus melestarikan
tempat-tempat sejarah yang ada di Indonesia agar masih tetap terpelihara sehingga
anak cucu kita nanti bisa ikut menikmatinya.
3. Selalu dijaga kebersihan lingkungan disekitar
Monas karena banyak turis yang berkunjung baik dari dalam negeri maupun dari
luar negeri. Sehingga nama bangsa Indonesia selalu harum di mata
dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Berdasarkan interview dari pemandu
wisata
Ø Berdasarkan pengamatan penulis
Ø Sutarmaji ahmad ,H.Dr juni 2001 M
Ø Google.sejarah istiqlal.com
Ø Wikipedia.sejarah masjid istiqlal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar